Senin, 27 Februari 2012

Bodoh tapi Pintar

http://jisc.eramuslim.com/wp/bodoh-tapi-pintar/

Ada sesuatu yang menarik, ketika surfing di internet alih-alih ingin menambah wawasan dengan membaca artikel-artikel dari para senior pendidikan, pakar pendidikan, pengalaman siswa dan guru dari berbagai daerah dan berbagai macam berita dari berita politik, kriminal sampai infotainment (maklum saya tidak ingin diklaim sebagai ‘guru kuper’).
Sampai pada akhirnya saya terenyuh dengan artikel Jack Febrian, seorang dosen dan praktisi Teknologi Informasi di Bandung yang menuliskan tentang orang bodoh yang ternyata adalah orang pintar yang sesungguhya. Aneh? Bingung? Lucu? Itulah kesan saya ketika membaca artikel itu. Kira-kira anda termasuk kategori yang mana ya? Coba kita telaah beberapa statemen ringan dari artikel tersebut:
Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya di bisnis. Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh.
Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang Bodoh kayaknya susah untuk lulus sekolah hukum (SH) oleh karena itu orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk membuat undang-undangnya orang bodoh.
Orang bodoh biasanya jago cuap-cuap jual omongan, sementara itu orang pintar percaya. Tapi selanjutnya orang pintar menyesal karena telah mempercayai orang bodoh. Tapi toh saat itu orang bodoh sudah ada diatas.
Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu di dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh.
Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orang-orang pintar meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya.
Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.
Bill gates (Microsoft), Dell, Hendri (Ford), Thomas Alfa Edison, Tommy Suharto, Liem Siu Liong (BCA group). Adalah orang-orang Bodoh (tidak pernah dapat S1) yang kaya. Ribuan orang-orang pintar bekerja untuk mereka. Dan puluhan ribu jiwa keluarga orang pintar bergantung pada orang bodoh.

SEBAGIAN KERAMAT GURU SEKUMPUL

Diceritakan sewaktu Guru Sekumpul r.a masih Balita, Beliau sering disenandungkan atau ditimang2 dgnkalimat-kalimat TAUHID oleh nenek SALBIYAH rahmatulloh 'alaiha. Dalam Manaqib oleh Guru Ridwan Kapuh diinformasikan bhw nenek SALBIYAH ini mengetahui bhw cucu Beliau ini seorang WALIYULLOH.
Siapakah gerangan nenek SALBIYAH ini?
Guru Sekumpul bercerita tentang nenek Beliau ini. Ternyata nenek Beliau ini seorang SYARIFAH, AHLUL BAIT. Kata Guru Sekumpul, nenek Salbiyah dzurriat Pangeran Abdurrahim, Pangeran Abdurrahim ini adalah Dzurriat dr SEPUPU SUNAN GIRI, ujar Guru Sekumpul lg,"bila Sunan Giri seorang HABIB, maka sepupunya juga HABIB".
Ujar Guru Sekumpul lagi, Pangeran Abdurrahim mempunyai 3 saudara, yaitu seorang wali perempuan penuh karomah dan bujang yakni FATIMAH KANZUL 'ARSY, dr seorang perempuan inilah tempat tinggal Beliau (Fatimah) dinamakan Kampung Keramat Martapura.
Saudara Pangeran Abdurrahim lg adalah Pambakal Musa,Ahli Buaya Kuning, yg menurunkan orang2 Kelua. Yang lain nya ada di Karang intan yg menurunkan org2 Karang Intan, dan terakhir seorang lg (jg tak disebut namanya) di Pengaron, yang bnyk dzurriyatnya di Pengaron.

Inilah segelintir nasab Guru Sekumpul, hampir setiap daerah Banjar terpaut nasab dgn Beliau.
Sebagaimana Rosululloh Saw setiap bangsa Arab ada terpaut nasab dgn Beliau.
Wajar aja warga Banjar merasa memiliki Beliau yg amat kuat dan dalam, krn ada ikatan DARAH DAN BATHIN.
Afwan
by Saip Camel Nose in group 
Insan Bayangan

pernah ulun dengar cerita dari Guru Khaderawi HK(pimpinan majelis Raudhaturrahmah KM 9)ketika bliau ceramah didesa dalampagar(kampung halaman Datu Kalampayan)ceritanya kurang lebih begini:"
suatu ketika beliau(Guru Khaderawi HK) menemani seorg Habib(ana lupa nama beliau)bertamu kerumah Abah Guru Sekumpul,kmudian keduanya bermalam dirumah Guru,tengah malam sang habib ingin merokok,tp sayang rokok yg dicari sulit didapat(rokok BENTOEL),stlah cari kesana kemari tdk ketemu,akhir cerita Abah Guru msuk kmr,kmudian keluar membawa rokok BENTOEL 1 kotak(isi 10 bungkus)habib itu pun sngat senang menerimanya.wallahu a'lam.


Muhammad Miftah Farid Pernah mendengar kisah dari guru ulun tentang Guru Ahmad Dahlan atau lebih dikenal dengan Guru Cantung.dalam majlis ilmu Guru Sekumpul,Beliau Guru Dahlan kada mw baparak atau masuk kedalam ketempat acara majlis berlangsung di Sekumpul.Sidin biasanya diurutan paling belakang atau paling pinggir dari semua jamaah.mungkin Sidin lebih mendahulukan orang yang datang dari tempat tinggal yang jauh dan memberikan kesempatan jamaah yang datang dari tempat yang jauh tersebut untuk masuk kedalam dan bisa berhadap pandang dengan Guru Sekumpul.
Entah kenapa suatu ketika acara berlangsung,Guru Sekumpul yang brada didalam dan Guru dahlan yang berada jauh di luar menyebut nama Sidin karna Beliau Kasyafnya.
Karna tidak mungkin dapat melihat Guru Dahlan yang berada karna jamaah ribuan banyaknya.kata Guru Sekumpul...

"Guru Dahlan...caka baparak kasini nah jangan di buncu/dipinggir haja"

Subhanallah semua orang tertegun dan mungkin di dalam hati bertanya2 siapakah Guru Dahlan yang di sebut2 Guru Sekumpul.

Allahumma Yarham 'alaihi.

Wallahu'alam...


Muhammad Miftah Farid

Jar Guru ulun,Guru Sekumpul pernah membahas mengenai khalwat yang maksud kata Beliau:


semisal anda hendak berkhalwat mengasingkan diri untuk tujuan semata mata ibadah maka di dalam hati jangan lah merasa lebih baik dari orang-orang yang hendak di tinggalkan.
Merasa hina lah atas diri sendiri dan merasa diri sendirilah yang tiada baik yang tidak pantas,yang akan merusak orang-orang di sekelilingnya.lalu ia berkhalwat,maka ini lah khalwat sesungguhnya.
Kebanyakan orang niat khalwat mengasingkan diri yang katanya untuk ibadah tetapi hatinya membenci orang-orang di sekitar dan ia merasa akan rusak apabila masih berkumpul di lingkungan orang-orang yang di tempatinya.karna dia merasa lebih baik dari orang-orang tersebut.lalu ia berkhalwat.Maka ini adalah niat dalam hati berkhalwat yang salah.
Dan lagi sampai kapanpun semisal ratusan tahun ia beribadah dalam khalwatnya,maka tiada hasil khalwatnya melainkan sia-sia saja tiada jadi ia.
Wallahu'alam.
Mudahan manfaat.

Aziz Al-jaboeli Man
Jar abah guru sakumpul MARTAPURA = MARilah TAqwa Para Umatnya RAsulullah SALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM




Saip Camel Nose

Berkata Tuan Guru Sekumpul r.a : "orang yg mengamalkan Thariqot Syadziliyah dimudahkan Allah Swt urusan dunianya".

Alhamdulillah qt ditinggali Guru Sekumpul r.a amaliah2 yg berasal dari Thariqat Syadziliyah seperti Hizbul Bahr, Qasidah Burdah, dan Sholawat Dalail Khoirot. Tinggal qt ja lg mau memakainya.
Mudahan qt bisa mengamalkan secara istiqamah. Aamiin
Saip Camel Nose
Guru Sekumpul itu amat alim, abid, akhlaq luar biasa, lbh2 kpd Guru, seorang ahlul bait yg amat cinta dan menghormati ahlul bait, amat sayang kpd umat Rosululloh Saw, amat tawaddhu', dan lain2, silahkan pian sebut sendiri sesuai yg ada di benak pian. Afwan



Pria ba'Iman ba'Untung ba'Tuah

‎* Pada ketika Abah Guru dimobil {ketika ingin menuju swatu tmpt}, juga bersama Kai Abbas [Ipar Guru Bangil]. Saat ditengah perjalanan Mereka melihat seseorg wanita (tidak menutup 'awrot) jatuh dr kendaraan/spd mtor <terabah> & luka berdarah. Maka mlihat akn hal itu trjadilah prckapan nan sarat HikmaH;


+Abah Guru:"Abbas, ikam mlihatlah babinian tuh gugur luka, kasianlah?!"
+Kai Abbas:"Inggih, kasian bnr Guru'ai"
+Abh Gr:"Pintangan mana ikam kasian lwn si bibini ngitu?"
+K.Abbas:"Naa,, amun pintangan kasian nang pas Pian nang lbih tahu, krna Pian duduk pamukaan [disamping supir], ada ulun duduk dibelakang?!" «Ini menyatakan kpd kita adab Kai Abbas kpd Abah Guru yg tdk mau "bebisa2" mnjwab mndahului PaGuruan! Sma spt adab Para Shohabat kpd Bginda Nabinya saw»
+Abh Gr:"Aku kasian pintangan inya kaluar [pd rumah] kada batutup 'awrat!".
# Artinya Org2 Sholih; swatu musibah Mereka memandang kpd musibah Akhirotnya [condong keAgama] daripada musibah duniyanya. Krna jika tdk Tawbat mka swatu dosa akn snntiasa dibwa kekal diAkhirot. aFwaN kaTsier.


Didin Banjarmasin


Riwayat Shahih, 100 % dapat dipertanggungjawabkan.
______________________________
_______________
Paman Saya (Haji Lukman Adi), sejak tahun 83 bermukim di SBY.
Pada suatu Haul Habib Hamid Basyaiban Pasuruan, beliau ikut serta. Sebelum acara, beliau sowan ke seorang Habib di sana, yg bernama Ma'shum (Beliau tak tahu, famnya)..
Habib Ma'shum: Sampeyan aslinya mana?
Paman : Banjar
HM: Martapura?
Paman : jauh lagi, Barabai HST
HM: Kenal Guru Zaini?
Paman: Kenal, namun tak pernah berguru langsung
HM: dia itu Wali Allah.
Paman; Darimana jenengan tahu?
HM: tadinya saya tak percaya dengan kewaliyan beliau. Saya berkata: Jika guru Zaini itu betul2 wali Allah, maka hutangku 21 juta rupiah lunas.
Lalu saya sowan ke Sekumpul, disambut oleh beliau.. Setelah bercakap2 beberapa saat, tiba2 datang seseorang menyerahkan cek kepada beliau. Beliau berikan cek itu kepada saya, saya lihat jumlahnya persis 21 juta. Beliau berikan cek itu untuk saya, untuk melunasi hutang. Padahal saya tak mengatakan pada beliau ttg hutang saya itu. sejak itu,
SAYA BETUL2 TAK BERANI KURANG AJAR LAGI SAMA BELIAU...
---------------------


Dalam riwayat ini, ada dua karaamah yg nampak
1. Tahunya Guru bahwa sang tamu, punya hutang dan punya hajat untuk membuktikan kewaliyan beliau.
2. Ini yang paling penting, kedermawanan beliau. betapa beliau memberikan uang 21 juta rupiah tanpa ada keinginan menyimpan sedikit. Betapa dunia, benar2 tak dianggap oleh beliau..
Semoga percikan madad dari beliau selalu tercurah untuk kita....

Pria ba'Iman ba'Untung ba'Tuah
‎* Ingat banget ujar Sayyid Syaikh Sekumpul r'anhu: ''Datu Kalampayan bahari amun beBURDAHan pakai Tarbang nang gonol-gonol''. [''Mawlana Syaikh M.Arsyad AlBanjary r'anhu dahulu jika mengadakan pembacaan SHOLAWAT BURDAH memakae Rebana yg besar/gede''].


'Benny Arisona Halabi'


karomah abah guru sekumpul yang paling besar dan mulia adalah ketika beliau sedang sakit parah yang mengakibatkan beliau tidak bisa apa2 dan sedang saat hari itu pengajian beliau, entah hr mnggu atawa hari kamis atawa hari laennya, yg intinya adalah pengajian yg limbah asar, setelah abah guru tidak bisa apa2 krna menyandang bala, maka ROSULULLAH datang dan menyerupa sabigian nangkaya abah guru dan trn ke musholla memimpin sholat asar dan pengajian,,hal ini dilihat dan diketahui oleh habib yg wali di tarim hadramout,kata beliau"beruntung murid syaikh zaini telah dipimpin langsung oleh ROSULULLAH dgn menyerupa sabigian Syaikh zaini sekumpul"

mudahn kita termasuk saat majlis yg demikian, dan mudahan kita dapat berkat dari kisah ini..
amin yaaallah


  • H Zany Albanjary Didlm kitab ilmun Nibras..FALWALY HAQIIQATUN NABI.. RASULULLAH menyerupa Abah Guru itu adlh kata2 Hakikat orang2 yg sdh terbuka hijab(ma'rifat) tiada lg memandang kpd Basyariah Abah Guru melainkan memandang Rasulullah,krn Abah guru adlh Khalifah yg sempurna.

     Abah Guru Sekumpul menjadi Khalifah yg sempurna sejak usia muda (kira2 antara 15 ampe 30 thnan).
    Yg jd pertanyaan kaya apa maqom Sidin sampai umur 65 tahunan.
    Wajar haja mun Wali Quthub sesudah sidin, Habib Abdul Qadir Jeddah rhm mengaku kd kw me-radar maqom kewalian Sidin.
    Afwan

  • Ridwan Al Arsyadi al hamdulillah ana hadir di waktu itu karna sebelum nya di beritahu oleh wali allah yg mastur kalau hari ini rasulullah yg langsung mimpin acara


Shodiqur Rifqi
Abah Guru , kada suah d muha sidin wktu mngajar tu talihat muha kauyuhan , bahkan kd suah talihat sidin manguap , ....tamasuk pas sidin gagaringan , yang bacucukan infus sing lawasan , padahal jlas d dalam cairan infus tu ada takandung obat tidur y....... ( Happy Maulid of Prophet Sayyidinaa Muhammad SAW)

Saip Camel Nose


Ini cerita kenalan ulun seorang dosen agama yg jg seorang ustadz di Banjarbaru, Beliau mendapat cerita langsung dr seorang pegawai PLN Banjarbaru yg naik haji (tidak disebut tahunnya, tp wkt Guru Sekumpul msh hdp), ketika di Madinah ketemu dgn org Hadramaut, dan berbincang :

Orang Hadramaut : "antum dr mana".
Pegawai PLN : "Banjar".
Orang Hadramaut : "Dekat Martapura?".
Pegawai PLN : "IYA".
Orang Hadramaut : "kenal Syekh Zaini?".
Pegawai PLN : "Iya".
Orang Hadramaut : "pernah ke majelisnya?".
Pegawai PLN : "tidak pernah".
Orang Hadramaut : "Wah, rugi antum, kami aj yg di Hadramaut pergi ke sana. Apa lg kalau haul Syekh Samman, kami membawa ulama besar kami".

Terus kata Bapak itu, sepulang haji, Beliau tidak menuju rumah, tp langsung ke Sekumpul, dan Guru Sekumpul langsung yg membukakan pintu dan menyambut Beliau.

======
bujur beruntung2 Beliau ini. Mudahan qt mendapatkan keberuntungan sebagaimana Beliau, yakni mendapat syafa'at Syekh Sekumpul.
Mudahan ada manfa'at dan berkatnya. Afwan
 

Minggu, 26 Februari 2012

NYANYIAN TAFAKKUR

Saat sang angin berhembus..
Membahana bersama suara  azan..
Menerpa wajah anggunmu,..
Meraih asa hatimu..

Kelelawar memekik keras..
Meneriakkan ketegaran akan kepastian rezeki..
Seakan menertawakanmu yang tak pernah tahu dan mau mengerti bahwa..
 Allah maha kuasa atas segala kehidupan ang Dia anugerahkan padamu..

Engkau hanya diam..
Sambil menghirup dalam-dalam..
Batangan rokok yang terus membius nurani..
Menghembuskan nafas keangkuhan..
Seakan berkuasa pada tadir yang sudah pasti..

Wahai.. dikau yang disana..
Yang merayapi waktu menunggu masa..
Sambil berharap Ridha denga santunan asa..
Tersenyumlah..??!!

Sungguh setiap sesuatu akan menjadi indah..
Bilamana kau mau bersyukur dalam sabar,..
Hingga saat itu tiba,.. pada waktunya..

Menjemput senja di..
Banjarmasin, 12022012
Abie Raudhah Said

KISAH GADIS CILIK YANG SHOLIHAH

Aku akan meriwayatkan kepada anda kisah yang sangat berkesan ini, seakan-akan anda mendengarnya langsung dari lisan ibunya.

Berkatalah ibu gadis kecil tersebut:
Saat aku mengandung putriku, Afnan, ayahku melihat sebuah mimpi di dalam tidurnya. Ia melihat banyak burung pipit yang terbang di angkasa. Di antara burung-burung tersebut terdapat seekor merpati putih yang sangat cantik, terbang jauh meninggi ke langit. Maka aku bertanya kepada ayah tentang tafsir dari mimpi tersebut. Maka ia mengabarkan kepadaku bahwa burung-burung pipit tersebut adalah anak-anakku, dan sesungguhnya aku akan melahirkan seorang gadis yang bertakwa. Ia tidak menyempurnakan tafsirnya, sementara akupun tidak meminta tafsir tentang takwil mimpi tersebut.

Setelah itu aku melahirkan putriku, Afnan. Ternyata dia benar-benar seorang gadis yang bertakwa. Aku melihatnya sebagai seorang wanita yang shalihah sejak kecil. Dia tidak pernah mau mengenakan celana, tidak juga mengenakan pakaian pendek, dia akan menolak dengan keras, padahal dia masih kecil. Jika aku mengenakan rok pendek padanya, maka ia mengenakan celana panjang di balik rok tersebut.

Afnan senantiasa menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Setelah dia menduduki kelas 4 SD, dia semakin menjauh dari segenap perkara yang membuat murka Allah. Dia menolak pergi ke tempat-tempat permainan, atau ke pesta-pesta. Dia adalah seorang gadis yang perpegang teguh dengan agamanya, sangat cemburu di atasnya, menjaga shalat-shalatnya, dan sunnah-sunnahnya. Tatkala dia sampai SMP mulailah dia berdakwah kepada agama Allah. Dia tidak pernah melihat sebuah kemungkaran kecuali dia mengingkarinya, dan memerintah kepada yang ma’ruf, dan senantiasa menjaga hijabnya.

Permulaan dakwahnya kepada agama Allah adalah permulaan masuk Islamnya pembantu kami yang berkebangsaan Srilangka.

Ibu Afnan melanjutkan ceritanya:
Tatkala aku mengandung putraku, Abdullah, aku terpaksa mempekerjakan seorang pembantu untuk merawatnya saat kepergianku, karena aku adalah seorang karyawan. Ia beragama Nasrani. Setelah Afnan mengetahui bahwa pembantu tersebut tidak muslimah, dia marah dan mendatangiku seraya berkata: “Wahai ummi, bagaimana dia akan menyentuh pakaian-pakaian kita, mencuci piring-piring kita, dan merawat adikku, sementara dia adalah wanita kafir?! Aku siap meninggalkan sekolah, dan melayani kalian selama 24 jam, dan jangan menjadikan wanita kafir sebagai pembantu kita!!”
Aku tidak memperdulikannya, karena memang kebutuhanku terhadap pembantu tersebut amat mendesak. Hanya dua bulan setelah itu, pembantu tersebut mendatangiku dengan penuh kegembiraan seraya berkata: “Mama, aku sekarang menjadi seorang muslimah, karena jasa Afnan yang terus mendakwahiku. Dia telah mengajarkan kepadaku tentang Islam.” Maka akupun sangat bergembira mendengar kabar baik ini.

Saat Afnan duduk di kelas 3 SMP, pamannya memintanya hadir dalam pesta pernikahannya. Dia memaksa Afnan untuk hadir, jika tidak maka dia tidak akan ridha kepadanya sepanjang hidupnya. Akhirnya Afnan menyetujui permintaannya setelah ia mendesak dengan sangat, dan juga karena Afnan sangat mencintai pamannya tersebut.

Afnan bersiap untuk mendatangi pernikahan itu. Dia mengenakan sebuah gaun yang menutupi seluruh tubuhnya. Dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Setiap orang yang melihatnya akan terkagum-kagum dengan kecantikannya. Semua orang kagum dan bertanya-tanya, siapa gadis ini? Mengapa engkau menyembunyikannya dari kami selama ini?
Setelah menghadiri pernikahan pamannya, Afnan terserang kanker tanpa kami ketahui. Dia merasakan sakit yang teramat sakit pada kakinya. Dia menyembunyikan rasa sakit tersebut dan berkata: “Sakit ringan di kakiku.” Sebulan setelah itu dia menjadi pincang, saat kami bertanya kepadanya, dia menjawab: “Sakit ringan, akan segera hilang insya Allah.” Setelah itu dia tidak mampu lagi berjalan. Kamipun membawanya ke rumah sakit.

Selesailah pemeriksaan dan diagnosa yang sudah semestinya. Di dalam salah satu ruangan di rumah sakit tersebut, sang dokter berkebangsaan Turki mengumpulkanku, ayahnya, dan pamannya. Hadir pula pada saat itu seorang penerjemah, dan seorang perawat yang bukan muslim. Sementara Afnan berbaring di atas ranjang.

Dokter mengabarkan kepada kami bahwa Afnan terserang kanker di kakinya, dan dia akan memberikan 3 suntikan kimiawi yang akan merontokkan seluruh rambut dan alisnya. Akupun terkejut dengan kabar ini. Kami duduk menangis. Adapun Afnan, saat dia mengetahui kabar tersebut dia sangat bergembira dan berkata: “Alhamdulillah… alhamdulillah… alhamdulillah.” Akupun mendekatkan dia di dadaku sementara aku dalam keadaan menangis. Dia berkata: “Wahai ummi, alhamdulillah, musibah ini hanya menimpaku, bukan menimpa agamaku.”

Diapun bertahmid memuji Allah dengan suara keras, sementara semua orang melihat kepadanya dengan tercengang!!
Aku merasa diriku kecil, sementara aku melihat gadis kecilku ini dengan kekuatan imannya dan aku dengan kelemahan imanku. Setiap orang yang bersama kami sangat terkesan dengan kejadian ini dan kekuatan imannya. Adapun penerjamah dan para perawat, merekapun menyatakan keislamannya!!

Berikutnya adalah perjalanan dia untuk berobat dan berdakwah kepada Allah.

Sebelum Afnan memulai pengobatan dengan bahan-bahan kimia, pamannya meminta akan menghadirkan gunting untuk memotong rambutnya sebelum rontok karena pengobatan. Diapun menolak dengan keras. Aku mencoba untuk memberinya pengertian agar memenuhi keinginan pamannya, akan tetapi dia menolak dan bersikukuh seraya berkata: “Aku tidak ingin terhalangi dari pahala bergugurannya setiap helai rambut dari kepalaku.”

Kami (aku, suamiku dan Afnan) pergi untuk yang pertama kalinya ke Amerika dengan pesawat terbang. Saat kami sampai di sana, kami disambut oleh seorang dokter wanita Amerika yang sebelumnya pernah bekerja di Saudi selama 15 tahun. Dia bisa berbicara bahasa Arab. Saat Afnan melihatnya, dia bertanya kepadanya: “Apakah engkau seorang muslimah?” Dia menjawab: “Tidak.”

Afnanpun meminta kepadanya untuk mau pergi bersamanya menuju ke sebuah kamar yang kosong. Dokter wanita itupun membawanya ke salah satu ruangan. Setelah itu dokter wanita itu kemudian mendatangiku sementara kedua matanya telah terpenuhi linangan air mata. Dia mengatakan bahwa sesungguhnya sejak 15 tahun dia di Saudi, tidak pernah seorangpun mengajaknya kepada Islam. Dan di sini datang seorang gadis kecil yang mendakwahinya. Akhirnya dia masuk Islam melalui tangannya.

Di Amerika, mereka mengabarkan bahwa tidak ada obat baginya kecuali mengamputasi kakinya, karena dikhawatirkan kanker tersebut akan menyebar sampai ke paru-paru dan akan mematikannya. Akan tetapi Afnan sama sekali tidak takut terhadap amputasi, yang dia khawatirkan adalah perasaan kedua orang tuanya.

Pada suatu hari Afnan berbicara dengan salah satu temanku melalui Messenger. Afnan bertanya kepadanya: “Bagaimana menurut pendapatmu, apakah aku akan menyetujui mereka untuk mengamputasi kakiku?” Maka dia mencoba untuk menenangkannya, dan bahwa mungkin bagi mereka untuk memasang kaki palsu sebagai gantinya. Maka Afnan menjawab dengan satu kalimat: “Aku tidak memperdulikan kakiku, yang aku inginkan adalah mereka meletakkanku di dalam kuburku sementara aku dalam keadaan sempurna.” Temanku tersebut berkata: “Sesungguhnya setelah jawaban Afnan, aku merasa kecil di hadapan Afnan. Aku tidak memahami sesuatupun, seluruh pikiranku saat itu tertuju kepada bagaimana dia nanti akan hidup, sedangkan fikirannya lebih tinggi dari itu, yaitu bagaimana nanti dia akan mati.”

Kamipun kembali ke Saudi setelah kami amputasi kaki Afnan, dan tiba-tiba kanker telah menyerang paru-paru!!

Keadaannya sungguh membuat putus asa, karena mereka meletakkannya di atas ranjang, dan di sisinya terdapat sebuah tombol. Hanya dengan menekan tombol tersebut maka dia akan tersuntik dengan jarum bius dan jarum infus.
Di rumah sakit tidak terdengar suara adzan, dan keadaannya seperti orang yang koma. Tetapi hanya dengan masuknya waktu shalat dia terbangun dari komanya, kemudian meminta air, kemudian wudhu’ dan shalat, tanpa ada seorangpun yang membangunkannya!!

Di hari-hari terakhir Afnan, para dokter mengabari kami bahwa tidak ada gunanya lagi ia di rumah sakit. Sehari atau dua hari lagi dia akan meninggal. Maka memungkinkan bagi kami untuk membawanya ke rumah. Aku ingin dia menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumah ibuku.

Di rumah, dia tidur di sebuah kamar kecil. Aku duduk di sisinya dan berbicara dengannya.

Pada suatu hari, istri pamannya datang menjenguk. Aku katakan bahwa dia berada di dalam kamar sedang tidur. Ketika dia masuk ke dalam kamar, dia terkejut kemudian menutup pintu. Akupun terkejut dan khawatir terjadi sesuatu pada Afnan. Maka aku bertanya kepadanya, tetapi dia tidak menjawab. Maka aku tidak mampu lagi menguasai diri, akupun pergi kepadanya. Saat aku membuka kamar, apa yang kulihat membuatku tercengang. Saat itu lampu dalam keadaan dimatikan, sementara wajah Afnan memancarkan cahaya di tengah kegelapan malam. Dia melihat kepadaku kemudian tersenyum. Dia berkata: “Ummi, kemarilah, aku mau menceritakan sebuah mimpi yang telah kulihat.” Kukatakan: “(Mimpi) yang baik Insya Allah.” Dia berkata: “Aku melihat diriku sebagai pengantin di hari pernikahanku, aku mengenakan gaun berwarna putih yang lebar. Engkau, dan keluargaku, kalian semua berada disekelilingku. Semuanya berbahagia dengan pernikahanku, kecuali engkau ummi.”

Akupun bertanya kepadanya: “Bagaimana menurutmu tentang tafsir mimpimu tersebut.” Dia menjawab: “Aku menyangka, bahwasannya aku akan meninggal, dan mereka semua akan melupakanku, dan hidup dalam kehidupan mereka dalam keadaan berbahagia kecuali engkau ummi. Engkau terus mengingatku, dan bersedih atas perpisahanku.” Benarlah apa yang dikatakan Afnan. Aku sekarang ini, saat aku menceritakan kisah ini, aku menahan sesuatu yang membakar dari dalam diriku, setiap kali aku mengingatnya, akupun bersedih atasnya.

Pada suatu hari, aku duduk dekat dengan Afnan, aku, dan ibuku. Saat itu Afnan berbaring di atas ranjangnya kemudian dia terbangun. Dia berkata: “Ummi, mendekatlah kepadaku, aku ingin menciummu.” Maka diapun menciumku. Kemudian dia berkata: “Aku ingin mencium pipimu yang kedua.” Akupun mendekat kepadanya, dan dia menciumku, kemudian kembali berbaring di atas ranjangnya. Ibuku berkata kepadanya: “Afnan, ucapkanlah la ilaaha illallah.”

Maka dia berkata: “Asyhadu alla ilaaha illallah.”

Kemudian dia menghadapkan wajah ke arah qiblat dan berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallaah.” Dia mengucapkannya sebanyak 10 kali. Kemudian dia berkata: “Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah.” Dan keluarlah rohnya.

Maka kamar tempat dia meninggal di dalamnya dipenuhi oleh aroma minyak kasturi selama 4 hari. Aku tidak mampu untuk tabah, keluargaku takut akan terjadi sesuatu terhadap diriku. Maka merekapun meminyaki kamar tersebut dengan aroma lain sehingga aku tidak bisa lagi mencium aroma Afnan. Dan tidak ada yang aku katakan kecuali alhamdulillahi rabbil ‘aalamin.

By : Ummu Mariah Iman Zuhair

MATAHARI TERINDAH

Dalam kegelapan hati..
Sang fatamorgana telah banyak memberikan penjelasan tanpa makna..
mengisi kerinduan pada cahaya...
yang terkadang hanya menjadikan bibir ini tersenyum kecut...

keangkuhan jiwa membahana dalam tangis dan tawa.. seakan segalanya indah dalam pandangan mata yang buta akan kebesaran jiwa..

Hingga dia datang penuh senyum bahagia..
mendermakan ilmu tanpa harap balasan..
mensejahterakan hati tanpa imbalan..
menyempurnakan segala pandangan tentang kebesaran..

hingga jiwa naif ini mulai memahami..
bahwa.. engkau adalah..
MATAHARI TERINDAH yang pernah hadir..
mengisi kekosongan hati yg selalu merindukan cahaya..

Banjarmasin, 26 Februari 2012
Abie Raudhah Said